Jangan Pakai Atau Makan Obat Ini Ketika Mengandung|Dr david henry dari Institute for Clinical Evaluative Sciences mengatakan ketika pertama kali pembuatan obat jerawat adalah pada tahun 1980 dan dirinya sangat berhati hati akan kesan ubat jerawat tersebut.
Namun kini sejumlah penelitian dari beberapa buah negara telah menunjukkan bahwa wanita tidak menyadari dan mengabaikan anjuran pemakaian ubat jerawat semasa hamil.
Henry dan rekannya melihat kembali catatan dari tahu 1996 ke 2014 dan mengira berapa ramai wanita yang keguguran dan menggugurkan kandungan karena bayi cacat.
Dari hasil cacatan tersebut menunjukkan bahwa lebih 60.000 ribu wanita yang mengalami keguguran akibat dari pada pengamalan obat jerawat yang mengandungi isotretinoin.
Dan mereka juga menemukan dari 1.473 kehamilan yang tercatat selama penelitian hanya 55 yang menghasilkan bayi lahir sihat,manakala yang keguguran berjumalah 500 kehamilan,800 kehamilan digugurkan karena kecacatan pada janin dan rahim dan 118 lahir dengan bayi cacat.
Mereka mengingatkan kepada wanita wanita yang merancang untuk mengandung tentang rosiko pengambilan obat jerawat ketika dalam keadaan mengandung.
Henry juga berkata bahwa doktor doktor perlu melakukan langkah langakah dan mengingatkan pasien mereka yang hamil untuk mengurangkan pengambilan obat jerawat yang tidak memenuhi anjuran.
Dr bruno sticker dari Erasmus University Medical Center, Rotterdam, Belanda, mengatakan kepada Reuters Health, “Pada dasarnya, ada tiga pilihan, yaitu tidak hamil selama pengobatan, atau tidak menggunakan obat jerawat , atau penggunaan perlu izin tertulis dan tes kehamilan.”
Mana kala selepas penelitian berakhir di Amerika FDA meminta kepada wanita unntuk mendaftar di iPLEDGE dan membuat perjanjian dan menerima konseling tentang risiko Kandungan terkait dengan obat jerawat .
No comments:
Post a Comment