Pohon berumur ribuan tahun dan dijuluki "The Only Living Sahabi" yang berarti "Sahabat Nabi yang Masih Hidup" ini sampai sekarang tegak berdiri di sebelah utara Yordania. Pohon ini satu-satunya pohon yang hidup di tengah padang pasir tersebut.
Dikutip dari berbagai sumber, diketahui dua kali Rasulullah bernaung di bawah pohon yang diberkahi Allah ini. Pertama saat beliau berumur 12 tahun, ketika melakukan perjalanan bersama pamannya Abu Thalib. Saat itulah seorang pendeta bernama Bahira melihat tanda kerasulan pada Nabi Muhammad SAW.
http://jubahsemalam.blogspot.my/?m=0
Dalam kisah tersebut, Bahira melihat rombongan kafilah pedagang dari Mekah bersama seorang bocah yang saat berjalan selalu dinaungi awan. Kemudian Bahira mengundang para pedagang tersebut ke kediamannya untuk dijamu.
Semua anggota rombongan mengikuti acara perjamuan tersebut, kecuali satu anak yang menunggu di bawah pohon. Bahira melihat keluar dan meminta salah seorang dari rombongan tersebut untuk membawa anak tersebut hadir ke perjamuannya.
Kemudian Bahira berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga dan segera membawa anak itu kembali ke Mekkah. Karena, orang-orang yahudi akan mencari anak tersebut untuk menyakitinya.
Kali kedua, saat Rasulullah membawa barang dagangan milik Sayyidatina Khadijah ke Busra, Ketika Rasulullah berteduh di bawah pohon ini, dahan dan ranting-ranting pohon ini bergerak menaungi beliau dari panasnya terik matahari.
Lihatlah, sampai sekarang satu-satunya pohon yang masih hidup, tegak, subur dan rimbun di tengah-tengah padang pasir bernama Al Buqayawiyya ini. Inilah sebuah pohon yang diberkahi.
Banyak pohon yang menyaksikan beberapa peristiwa dari perjalanan hidup Rasulullah yang mulia. Salah satunya pohon Nabi ini, menjadi salah satu bukti kenabian Nabi Muhammad SAW. Sepertinya pohon Nabi ini sengaja dibiarkan hidup agar menjadi pengingat, kenangan dan bukti sejarah.
Dikutip dari berbagai sumber, diketahui dua kali Rasulullah bernaung di bawah pohon yang diberkahi Allah ini. Pertama saat beliau berumur 12 tahun, ketika melakukan perjalanan bersama pamannya Abu Thalib. Saat itulah seorang pendeta bernama Bahira melihat tanda kerasulan pada Nabi Muhammad SAW.
http://jubahsemalam.blogspot.my/?m=0
Dalam kisah tersebut, Bahira melihat rombongan kafilah pedagang dari Mekah bersama seorang bocah yang saat berjalan selalu dinaungi awan. Kemudian Bahira mengundang para pedagang tersebut ke kediamannya untuk dijamu.
Semua anggota rombongan mengikuti acara perjamuan tersebut, kecuali satu anak yang menunggu di bawah pohon. Bahira melihat keluar dan meminta salah seorang dari rombongan tersebut untuk membawa anak tersebut hadir ke perjamuannya.
Kemudian Bahira berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga dan segera membawa anak itu kembali ke Mekkah. Karena, orang-orang yahudi akan mencari anak tersebut untuk menyakitinya.
Kali kedua, saat Rasulullah membawa barang dagangan milik Sayyidatina Khadijah ke Busra, Ketika Rasulullah berteduh di bawah pohon ini, dahan dan ranting-ranting pohon ini bergerak menaungi beliau dari panasnya terik matahari.
Lihatlah, sampai sekarang satu-satunya pohon yang masih hidup, tegak, subur dan rimbun di tengah-tengah padang pasir bernama Al Buqayawiyya ini. Inilah sebuah pohon yang diberkahi.
Banyak pohon yang menyaksikan beberapa peristiwa dari perjalanan hidup Rasulullah yang mulia. Salah satunya pohon Nabi ini, menjadi salah satu bukti kenabian Nabi Muhammad SAW. Sepertinya pohon Nabi ini sengaja dibiarkan hidup agar menjadi pengingat, kenangan dan bukti sejarah.
No comments:
Post a Comment