Wednesday, 27 April 2016

Hati-Hati Istri Pembawa Sial, Inilah 3 Cirinya Menurut Sabda Rasulullah

Hati-Hati Istri Pembawa Sial, Inilah 3 Cirinya Menurut Sabda Rasulullah



Saat Anda hendak memutuskan memilih istri, jangan asal-asalan. Perhatikan 3 hal ini dengan baik. Amati, tanyakan kepada walinya, dan pastikan. Jangan sampai Anda menolerir. Sebab kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam ath-Thabrani, Imam al-Bazzar dan Imam al-Hakim, 3 ciri wanita ini merupakan istri pembawa sial.

JIKA DILIHAT, DIA MENJENGKELKAN

Bukankah kesialan yang amat nyata jika sepulang kerja, Anda melihat wanita kumal, belum mandi, bau, dan membuat jengkel? Lantas, ketika Anda mengingatkan, dia justru melawan, lebih galak, dan tidak punya akhlak, minim sopan santun, dan berteriak-teriak layaknya emak-emak di pasar.

Istri yang menjengkelkan, sumbernya adalah akhlak yang buruk karena minimnya ilmu agama dan wawasan. Dia tidak mau belajar, puas dengan yang dimiliki, dan menolak segala yang bertentangan dengan nafsunya. Bisa jadi, dia berasal dari keluarga yang kaya, keturunan terhormat, dan cantik rupawan. Bisa pula sebaliknya.

JIKA BERKATA, DIA MENYAKITI

Sore itu, ceritanya, Anda menghadapi hari yang amat berat di kantor. Banyak pekerjaanyang belum selesai, banyak penundaan jadwal, dan masalah kemarin yang belum kelar. Ditambah dengan jalanan yang macet, hujan deras, dan desak-desakan di kendaraan umum.

Lalu, saat sampai di rahang pintu, ada wanita yang langsung memberondong, bak pasukan musuh yang menemukan targetnya, “Dari mana saja sih?! Jam segini baru sampai! Mampir ke rumah cewek mantan teman sekolah ya?!”

Sakit hati, kan? Apa yang hendak Anda lakukan jika sudah begini? Dan rupanya, dia enggan berubah, bahkan menolak saat hendak diubah.

JIKA DITINGGAL PERGI, DIA BERKHIANAT

Anda mendapatkan tugas ke luar kota. Sekitar satu pekan. Baru nikah selama sebulan. Masih seru-serunya. Banyak yang belum dicoba. Pun soal perkenalan sifat, sikap, dan lain sebagainya.

Persoalannya, Anda dihantui curiga lantaran tiadanya sifat amanah dan sikap tanggung jawab dari sang istri. “Jangan-jangan, saat saya pergi, dia mengajak teman kampusnya ke kontrakan?” bisik hati Anda. Curiga.

“Kamu yakin hendak pergi? Bagaimana jika dia pulang ke rumah orang tuanya dan enggan kembali?”

Atau bisikan-bisikan kekhawatiran lain yang bersumber dari tidak adanya sifat amanahdalam istri Anda.

No comments:

Post a Comment